Nama : Fiki Herdiansah
NPM : 23113450
Materi : Hazard and Operability Study (HAZOP)
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Manajemen Proyek & Resiko
Manajemen proyek
itu suatu disiplin ilmu pada era tahun 1950-an, Amerika bangsa yang pertama
kali menggunakan ilmu manajemen proyek. Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari
ilmu manajemen proyek, dan namanya pun menjadi metode yang digunakan, bernama
“Gantt Chart”.
Perlu diingat
bahwa mempelajari Manajemen Proyek itu tidak terlalu sulit, karena didalamnya
terdapat hal-hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, cuma ditambahkan sedikit
logika dan aturan yang khusus.
Sedangkan Proyek
itu usaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu kejadian, yang
mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhkan oleh
pelanggan. Meski pada akhir tujuan dari adanya proyek adalah untuk memuaskan
pelanggan.
“Maksudnya begini
ketika ada suatu perusahaan besar maupun kecil me manajemen proyek, yang
terpenting adalah waktu yang
tepat dalam membuat dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber daya dan laporan dalam penyampaian produk
atas hasil dari proyek yang dijalankan.”
Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa itu adalah “proyek”?
Diperlukan
beberapa ciri-ciri/karakteristik dari
proyek, yaitu : ada sasaran/tujuan, memiliki rentang waktu/deadline, waktu
biaya dan syarat kerja yang lengkap, berurutan dari a hingga z, terkadang merupakan
sesuatu event/kejadian yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
Selain itu Proyek juga :
Bertujuan
menghasilkan produk atau kerja akhir tertentu.
Dalam proses
mewujudkan produk tsb di atas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta kriteria
mutu.
Bersifat
sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal dan
titik akhir ditentukan dengan jelas.
Nonrutin, tidak
berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang berlangsungnya
proyek.
manajemen proyek adalah suatu cara mengelola,
mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat
mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi
oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.
Pengelola dalam
sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager bertanggung
jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar
sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu
bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim,atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan
contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan pemimpin yang
dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.
Skill apa sih yang harus di butuhkan bagi seorang Proyek Manager?
Skill yang
dibutuhkan ada 4 titik, yaitu kepada Owner, User, Lingkungan, dan Team. Maksudnya, Ketika seorang
proyek manager berurusan dengan owner (komisaris perusahaan) dapat memberikan
informasi berupa biaya/budget dari segi finansial, seta resiko kedepan yang
akan dihadapi. Ketika berbicara dengan user, dapat mengajak untuk menggunakan
hasil dari proyek, baik meloby dan bujuk rayu. Lalu ketika berbicara dengan
team tentunya harus memiliki keahlian tehnik, dapat mengarahkan, dan tentunya
manajerial skill harus dimiliki. Terakhir ketika berbicara dengan lingkungan
dalam hal ini pemerintah / lingkungan, dapat meminta persetujuan/ izin akan
adanya pengadaan proyek tersebut.
Agar mudah dalam
menyerap siklus hidup, kita harus menyederhanakan dari pengertian dari proyek
itu sendiri. Maksudnya, Proyek adalah suatu kompleksitas yang hidup dari a
hingga z atau dari awal hingga akhir.
Siklus Penentuan, tentukan permasalahan
secara detil, teliti dengan tujuan adanya proyek, buat tim yang solid mengerti
dan dapat bertanggung jawab atas proyek.
siklus perencanaan, periksa kembali
apakah proyek pernah dijalankan, buat jadwal pelaksanaan proyek, rinci manfaat
dari proyek, kualitas dari proyek, dan budget/anggaran yang diperlukan.
Siklus Eksekusi, tahapan implementasi dari
proyek, dan hasil fisik/ produk yang dihasilkan harus berwujud. Waktu dan biaya
pun telah digunakan, sudah dapat diukur sejauh mana proyek yang selama ini
dilakukan.
Siklus Training dan Penutupan, proyek
harus diperkenalkan kepada pelanggan dan harus diperkenalkan oleh user (dengan
cara diberi pelatihan), identifikasi proyek dan buat laporan proyek berupa
template proyek.
MANFAAT MANAJEMEN PROYEK
·
Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
·
Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
·
Mengidentifikasi batas waktu untuk
penjadwalan
·
Mengidentifikasi metode analisa
peramalan
·
Mengukur prestasi terhadap rencana
·
Mengidentifikasi masalah dini &
tindakan perbaikan
·
Meningkatkan kemampuan estimasi untuk
rencana yad
·
Mengetahui jika sasaran tidak dapat
dicapai/terlampaui
TUNTUTAN MANAJER PROYEK
·
Pengelolaan manusia
·
Tugas yang harus dikerjakan sebagai PM
·
Menggunakan peralatan/fasilitas yang
ada
·
Struktur organisasi yang ada
·
Iklim organisasi
·
Iklim pelanggan
Macam atau jenis
proyek
Proyek Engineering –
Konstruksi
·
Misal pembangunan gedung, jembatan,
jalan raya, dll.
Proyek Engineering –
Manufaktur
·
Untuk menghasilkan produk baru. Jika
kegiatan ini dilakukan berulang dan rutin maka tidak lagi disebut proyek.
Proyek Penelitian
dan Pengembangan
· Bertujuan melakukan penelitian dan
pengembangan untuk menghasilkan produk tertentu. Prosesnya bisa berubah-ubah
(dalam rangka mengejar produk akhir).
Proyek Pelayanan
Manajemen
·
Misalnya merancang sistem informasi
manajemen, sistem informasi akademik, merancang program efisiensi dan
penghematan.
Proyek Kapital
·
Berkaitan dengan penggunaan dana
kapital untuk investasi, misalnya pembebasan tanah, penyiapan lahan, pembelian
material dan peralatan.
Proyek Radio –
Telekomunikasi
·
Untuk membangun jaringan
telekomunikasi.
Proyek Konservasi
Bio – Diversity
·
Berkaitan dengan usaha pelestarian
lingkungan. Proyek jenis ini sarat dengan pengkajian, penelitian, dan survai.
Timbulnya suatu
proyek
Rencana pemerintah
·
misalnya proyek pembangunan jalan
Permintaan pasar
·
misalnya terjadi kenaikan permintaan
suatu produk dalam jumlah besar, maka perlu dibangun sarana produksi baru.
Dari dalam
perusahaan yang bersangkutan
·
misalnya suatu perusahaan akan
memperbarui (modernisasi) perangkat, sistem kerja, atau sistem informasi yang
lama agar lebih mampu bersaing.
Dari kegiatan
penelitian dan pengembangan
·
dari kegiatan penelitian dan
pengembangan diperkirakan dapat dihasilkan produk baru yang banyak manfaat dan
peminatnya, sehingga dibangun fasilitas produksinya.
Pengertian
Manajemen
Manajemen
merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan
dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran
yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya
waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur
organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah
berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai
wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa
manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu
sama lainnya.
Pengertian Proyek
Proyek merupakan
suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara
kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan
menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks
sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya
digunakan. Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan
dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen Proyek
Manajemen proyek
adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, ‘tools and techniques’ pada
aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek
terpenuhi. Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima
kelompok yaitu : ‘initiating process, planning process, executing process,
controlling process dan closing process’.
Bilamana dibandingkan dengan definisi dari proyek, maka semua ‘pekerjaan yang lain’ dianggap sebagai suatu rutinitas belaka. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.
Bilamana dibandingkan dengan definisi dari proyek, maka semua ‘pekerjaan yang lain’ dianggap sebagai suatu rutinitas belaka. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.
Pengertian Resiko
Ada banyak
definisi tentang resiko, resiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian
tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang
diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
Manajemen Resiko
Manajemen resiko
adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak
lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional
terfokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti
bencana alam atau kebakaran, kematian serta tuntutan hukum). Manajemen resiko
adalah rangkaian langkah-langkah yang membantu suatu perangkat lunak untuk
memahami dan mengatur ketidak pastian (Roger S. Pressman).
Contoh Manajemen
Proyek dan Resiko
Contoh manajemen
proyek diantaranya adalah : membangun sebuah stadion sepak bola, megelola
penelitian berskala besar, melaksanakan pembedahan transplantasi organ tubuh,
memasang lintas produksi, atau berjuang mendapatkan ijazah strata satu di suatu
perguruan tinggi.
1.2
HAZOP
Kajian HAZOP (Hazard and Operability/Resiko
dan Operabilitas) adalah struktur dan atau sistematis proses yang direncanakan
atau yang sudah ada/operasi dalam rangka untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
masalah yang mungkin merupakan risiko terhadap personel atau peralatan, atau
mencegah efisien operasi. Teknik HAZOP awalnya dikembangkan untuk menganalisis sistem
proses kimia, HAZOP pertama kali dikembangkan oleh ICI tahun 1960an oleh Dr.
H.G Lawley pada sebuah perusahaan kimia di Inggris. Karena itu pula, HAZOP
lebih sering di implementasikan pada industri
kimia. Namun seiring dengan makin dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard, beberapa industri lain, misalnya industri makanan, farmasi, dan pertambangan
(termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga mulai banyak menerapkan
HAZOP.
tetapi kemudian telah diperpanjang untuk jenis
sistem lainnya dan juga untuk operasi kompleks dan sistem perangkat lunak. Sebuah
HAZOP adalah teknik kualitatif berdasarkan panduan-kata dan dilakukan oleh tim
multi-disiplin (team HAZOP) selama set pertemuan.
Hazop adalah teknik analisis resiko kualitatif
yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan bahaya dalam proses fasilitas/plant
pada lingkungan atau sistem yang ada. Kerusakan pada salah satukomponen akan
menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada seluruh power plant dan
dapat membahayakan kehidupan manusia yang berada di sekitarnya. Metode ini
digunakan sebagai upaya pencegahan sehingga proses yang berlangsung
disuatu plant/sistem dapat berjalan dengan lancar dan aman. Setiap industri
proses pasti memiliki berbagai parameter operasi seperti suhu, tekanan, aliran,
campuran, level, reaksi dan lainnya. Teknik Hazop menggunakan unsur parameter
sebagai pendekatan utamanya. Bahaya
dalam industri proses dapat terjadi karena adanya penyimpangan (deviasi) dalam
parameter operasi yang melewati batas toleransinya.
Tekanan yang meningkatmelampaui daya
tahan bejana dapat mengakibatkan peledakan. Aliran yangterhambat karena buntu
dapat mengakibatkan gangguan operasi serius.Hazard and Operability Study adalah
teknik identifikasi bahaya yangdigunakan untuk industri proses seperti industri
kimia, petrokimia dan kilangminyak. Pertama kali dikembangkan oleh teknisi ICI
sebuah perusahaan kimia diInggris, pada saat mereka melakukan rancang bangun
pabrik baru. Instalasi kilangatau pabrik kimia sangat komplek dan rumit, untuk
melakukan kajian dengan cara biasa (safety review) untuk fasilitas ini sangatlah sulit. Dengan teknik Hazop
identifikasi bahaya dapat dilakukan dengan teliti, sistematis dan komperhensif.
Pembelajaran HAZOP untuk mengidentifikasi
masalah resiko dan pengoperasian. Konsepnya meliputi investigasi dari desain
tujuan. Dalam proses mengidentifikasi masalah selama pembelajaran HazOp,
pemecahannya terekam sebagai bagian dari hasil HazOp dan bagaimanapun juga,
harus ada kepedulian untuk menghindari percobaan demi menemukan kenyataan ,
karena tujuan utama dari HazOp adalah untuk mengidentifikasi masalah. Walaupun
pelaksana HazOp berpengalaman tetapi latihan yang didasarkan pada pembelajaran
ketika desain baru atau teknologi tercakup didalamnya adalah sangat penting,
ini digunakan dalam tahap dari kelangsungan pabrik. HazOp didasarkan pada
prinsip dimana beberapa ahli dengan perbedaan identifikasi dalam banyak masalah
harus bekerja sama tetapi mereka bekerja terpisah dan hasilnya dikombinasikan
untuk mendapatkan keputusan.
Teknik HazOp awalnya dikembangkan untuk
analisa system proses kimia, tetapi setelah itu diperluas ke system jenis lain
dan juga operasi yang kompleks dan system perangkat lunak.
The Hazard and Operability Study ,
dikenal sebagai HazOp adalah standar teknik analisis bahaya yang digunakan
dalam persiapan penetapan keamanan dalam sistem baru atau modifikasi
untuk suatu keberadaan potensi bahaya atau masalah operabilitasnya. HazOp
adalah pengujian yang teliti oleh group spesialis , dalam bagian sebuah sistem
apakah yang akan terjadi jika komponen tersebut dioperasikan melebihi dari
normal model desain komponen yang telah ada. Sehingga HazOp didefinisikan
sebagai system dan bentuk penilaian dari sebuah perancangan atau proses yang
telah ada atau operasi dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
masalah-masalah yang mewakili resiko-resiko perorangan atau peralatan atau
mencegah operasi yang efisien. HazOp merupakan teknik kualitatif yang
berdasarkan pada GUIDE-WORDS dan dilaksanakan oleh tim dari berbagai
disiplin ilmu selama proses HazOp berlangsung.
Tujuan penggunaan HAZOP adalah untuk meninjau
suatu proses atau operasi pada suatu system secara sistematis, untuk menentukan
apakah proses penyimpangan dapat mendorong kearah kejadian atau kecelakaan yang
tidak diinginkan. HazOp Study sebaiknya dilakukan sesegera mungkin dalam tahap
perancangan untuk melihat dampak dari perancangan itu, selain itu untuk
melakukan suatu HazOp kita membutuhkan gambaran/perencanaan yang lebih lengkap.
HazOp biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan akhir ketika perncanaan yang
mendetail telah terselesaikan. Juga dapat dilakukan pada fasilitas yang ada
untuk mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah
resiko dan pengoperasian.
Bertolak dari latar belakang di atas, masalah
yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Hazard and
Operability Study (HAZOP)?
2. Apakah tujuan dan manfaat HAZOP?
3. Apa saja komponen-komponen dari HAZOP?
4. Bagaimana menentukan anggota tim ahli yang
berkompeten untukmenganalisis HAZOP?
5. Bagaimana prosedur dan proses mengidentifikasi
bahaya denganmenggunakan metode HAZOP?
6. Bagaimana membuat laporan rekomendasi
berdasarkan hasil analisis?
7. Apakah yang menjadi kekurangan dan kelebihan
teknik HAZOP?
Sementara bila dikaji dalam bentuk tabel, maka
akan diperoleh :
a. definisi
Hazard
|
Kondisi atau situasi yang berpotensi menyebabkan cedera atau penyakit
(fisik atau psikologis) atau kerusakan harta benda dan lingkungan.
|
Hazard Analysis
|
Susunan analisa bahaya dari suatu tempat yang memiliki potensi
bahaya. Identifikasi kejadian yang tidak diinginkan mengarah pada bahaya
material. Dapat diartikan pula sebagai mekanisme analisis terhadap peluang
kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diharapkan berupa estimasi
besarnya bahaya yang mungkin timbul.
|
Head of Management Unit
|
Seseorang
dengan manajer/pengawas tanggung jawab yang diakui dalam struktur organisasi dari
suatu divisi pada LPG Sagama Plant, dan termasuk orang dengan tanggung jawab
yang didelegasikan untuk staf dan sumber daya.
|
Health and Safety
Representative/Deputy Health & Safety Representative
(HSR or DHSR)
|
Seorang anggota kelompok kerja yang ditunjuk yang telah terpilih dan
memegang jabatan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja tahun 2004.
|
Hierarchy of Control
|
Prioritas pilihan
untuk pengendalian risiko, menekan dan mengeliminasi bahaya (di mana hal ini
tidak mungkin), serta minimalisasi resiko dan pertimbangan lainnya:
• penghapusan bahaya
•
substitusi proses berbahaya atau bahan dengan yang lebih aman
• kontrol
engineering (yaitu isolasi)
• kontrol
administratif
• pakaian
pelindung pribadi dan peralatan.
|
Incident
|
Suatu kejadian
atau urutan kejadian yang mengakibatkan hilangnya kontrol atas bahaya.
Insiden semacam itu dapat mengakibatkan cedera pada seseorang atau kerusakan
harta benda atau peralatan atau fasilitas.
|
Injury
|
Pekerjaan yang terkait dengan cedera/penyakit,
dikategorikan sebagai 'tidak ada pengobatan', 'pertolongan pertama' dan
'cedera medis'. Dan termasuk cedera psikologis.
|
Near Miss
|
Sebuah kejadian/peristiwa yang memiliki potensi untuk
menyebabkan cedera atau kerusakan pada peralatan, mesin, properti, fasilitas.
|
Reasonably practicable
|
Mempertimbangkan:
• keparahan bahaya atau risiko yang
bersangkutan;
• keadaan pengetahuan tentang itu
bahaya atau risiko dan setiap cara untuk menghapus atau mengurangi itu;
• ketersediaan dan kesesuaian cara
untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya atau risiko yang; dan
• Biaya menghapus atau mengurangi
bahaya atau risiko yang.
|
Risk
|
Bagaimana seseorang dapat sangat dirugikan oleh bahaya, atau
kemungkinan bahwa seseorang akan dirugikan oleh bahaya tersebut.
|
Tolerable Risk
|
Resiko yang bisa ditoleransi ialah resiko yang sudah dikurangi sampai
pada tingkat yang dapat diterima oleh organisasi dengan memperhatikan
persyaratan perundangan yang berlaku dan kebijakan OHS yang dimilikinya
|
Risk Assessment
|
Penilaian resiko yaitu suatu kegiatan / proses dari analisa tingkat
resiko bahaya dan evaluasi dari kemungkinan dan konsekuensi atas suatu
kejadian bahaya tertentu agar tercapai kontrol di tempat kerja
|
HIRA
|
Analisa identifikasi sebuah kondisi atau situasi dimana berpotensi
menyebabkan cedera baik fisik maupun psikologi pekerja serta membahayakan
instrumen dan lingkungan yang dilakukan pada AKTIVITAS HARIAN DAN KHUSUS
suatu instalasi industri
|
HAZID
|
Pengidentifikasian bahaya berdasarkan TEMPAT/LOKASI KEGIATAN
|
HAZOP
|
Standar teknik analisis bahaya yang digunakan dalam persiapan
penetapan keamanan dalam sistem baru
atau modifikasi untuk suatu keberadaan POTENSI BAHAYA atau masalah
operabilitasnya
|
b. konteks dari hukum
Name
|
Location
|
Undang-Undang Kesehatan & Keselamatan
Kerja tahun 2004
|
http://www.austlii.edu.au/au/legis/vic/num_act/ohasa2004107o2004319
|
c. responsibilitas
Responsibilities
|
Heads of Management units wajib:
|
Managers wajib:
|
Staff wajib:
|
The OHS Consultant wajib:
|
Perwakilan Kesehatan & Keselamatan Pekerja:
Memiliki peran penting dalam menangani masalah OHS.
Mereka dapat sangat membantu dalam mengidentifikasi bahaya melalui:
• Partisipasi dalam Worksite Inspeksi OHS
• Mendorong staf untuk melaporkan bahaya, insiden dan
nyaris celaka di tempat kerja
•
Memfasilitasi konsultasi dengan staf terkait dengan bahaya di tempat kerja
mereka.
|
d. purpose of Hazard Identification and Risk Assesment
|
Purpose of Hazard
Identification and Risk Assesment
|
1.
|
Alasan diperlukannys
Analisi HIRA
|
1.1
|
HIRA diperuntukkan
sebagai persyaratan hukum, tanggung jawab moral terhadap karyawan, dan
praktek manajemen bagi perusahaan yang menginginkan perbaikan terus menerus
dalam pengelolaan K3 di tempat kerja.
|
2.
|
Situasi
diperlukannya Analisis HIRA
|
2.1
|
HIRA
diperlukan pada keadaan dimana suatu bahaya timbul sedangkan keefektifan
pengendalian yang ada tidak sepenuhnya diketahui.
|
e. prosedur
|
Procedure Steps
|
Responsibility
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.1
|
Para manajer berusaha
untuk mengidentifikasi semua bahaya OHS di departemen mereka atau
berkeinginan untuk melakukan penilaian risiko pada operasional/kegiatan
tertentu, berbagai pendekatan dapat diadopsi untuk membantu dalam identifikasi
kesehatan dan keselamatan bahaya di tempat kerja mereka. Sebagai Manajer
minimum harus:
·
Berkonsultasi dengan perwakilan kesehatan dan keselamatan
(HSR) dan / atau personel yang terkait dengan operasional dan tugas yang
mereka lakukan berdasarkan ketentuan 5W+1H.
·
Memeriksa bahaya, insiden, dan cedera laporan yang
diterima hingga ke sumber bahayanya.
·
Melihat OHS checklist
identifikasi bahaya yang terkandung dalam berbagai prosedur OHS LPG Sagama Plant misalnya Prosedur Penanganan
Manual - Penanganan manual checklist
identifikasi bahaya
·
Melihat dan memperhatikan informasi mengenai bahan baku, peralatan,
proses, produk, dan limbah dari/untuk/bagi perusahaan.
·
Mengulas catatan inspeksi tempat kerja dan memprediksi
skenario terburuk.
·
Melihat persyaratan legislatif misalnya Peraturan OHS
2007 dan / atau Work bahan bimbingan Aman.
·
Berkonsultasi dengan rekan-rekan untuk memperjelas
pengetahuan industri.
·
Berkonsultasi dengan OHS Konsultan mengenai laporan temuan
audit OHS.
Identifikasi bahaya kesehatan dan keselamatan juga harus mencakup
kejadian luar biasa misalnya situasi darurat.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.2
|
Penilaian risiko biasanya didasarkan pada kegiatan
tertentu. Jika seorang manajer memiliki sejumlah penilaian risiko untuk diselesaikan,
maka manajer harus memprioritaskan mana penilaian risiko yang harus dilakukan
terlebih dahulu (berdasarkan risiko yang dirasakan oleh staf).
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.3
|
Manajer
juga harus mengidentifikasi semua orang yang mungkin akan terpengaruh oleh
bahaya seperti:
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.4
|
Manajer
sebaiknya pandai memilih metode yang digunakan, antara lain:
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.5
|
Melakukan perencanaan kegiatan, dengan komponen-komponen seperti:
·
Geografis, denah area yang akan
diidentifikasi
·
Tugas tertentu yang terdefinisi
·
Jadwal, form, checklist, daftar
orang yang akan dihubungi dan konfirmasi
·
Alat Pelindung Diri (APD)
·
Tingkat-tingkat dalam proses
produksi
·
Daftar fasilitas, mesin,
material dan peralatan yang akan diamati
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.6
|
Manajer diwajibkan mampu mengenali jenis-jenis bahaya tempat kerja, diantaranya:
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.1
|
Sebuah penilaian risiko adalah proses mencari bahaya yang memiliki potensi
untuk menyakiti orang, pada obyek yang digunakan, lingkungan kerja dan / atau
proses kerja yang diadopsi. Beberapa risiko lain hanya terlihat jelas dan
dapat dipahami ketika tugas kerja diamati.
Penggunaan matriks risiko membantu manajer untuk lebih memahami keparahan
risiko yang pada gilirannya memungkinkan manajer untuk memprioritaskan yang
Bahaya untuk mengatasi pertama. Matriks risiko memerlukan manajer untuk
mempertimbangkan:
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Keterangan Matrix :
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.3
Risk evaluation matriks
Tabel kategori resiko
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.4
|
Konsekuensi mempertimbangkan potensi bahaya untuk personil. Seberapa
serius cedera yang mungkin terjadi jika bahaya tidak terkontrol? Manajer
harus mempertimbangkan apakah kontrol sudah pada tempatnya untuk
menghilangkan atau meminimalkan hasil ini. Ketika hasil terburuk yang mungkin
telah diidentifikasi, manajer dapat melingkari konsekuensi yang relevan dalam
matriks risiko.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Penilaian Keparahan Resiko
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.5
|
Kemungkinan
mempertimbangkan peluang bahwa bahaya akan terwujud dalam cedera/penyakit.
Ketika mempertimbangkan kemungkinan, manajer juga harus mempertimbangkan:
Pilih kemungkinan
dengan melingkari konsekuensi yang relevan dalam matriks risiko.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Penilaian Kemungkinan Resiko
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.6
|
Setelah konsekuensi
dan kemungkinan telah ditentukan untuk bahaya, manajer dapat menetapkan
bahaya peringkat risiko. Semakin tinggi peringkat risiko yang ditetapkan, semakin
tinggi tingkat risiko yang terkait dengan bahaya.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.7 Contoh Penilaian risiko OHS
Mengangkat sebuah kotak seberat 20 kg dari rak di atas ketinggian
bahu
Ø Consequence?
●
Major - Luka parah kepada staf,
kontraktor atau pengunjung PLG Sagama Plant
Ø Likelihood?
●
Almost certain - Kegiatan ini
dipastikan akan terjadi dalam waktu satu tahun.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Step
3 - Control Selection / Recommendation
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.1
|
Manajer harus memastikan bahwa risiko berkurang sejauh
ini 'secara wajar dapat dilakukan', dan bertanya apa lagi yang dapat dilakukan
untuk mengendalikan risiko.
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap kontrol
yang ada dari masing-masing bahaya yang teridentifikasi dengan cara :
Ketika mengidentifikasi kontrol, manajer perlu
mengingat:
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Hirarki kontrol adalah alat berguna yang harus manajer pertimbangkan
ketika mengidentifikasi kontrol. Pilih kontrol di bagian atas hirarki yang
paling efektif; mereka tidak memerlukan pengelolaan selanjutnya setelah
mereka diimplementasikan. hirarki kontrol lebih bawah, memerlukan manajemen
yang lebih berkelanjutan dan upaya yang diperlukan dalam mempertahankan
kontrol atas bahaya.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.3
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.4
|
Elimination adalah pilihan
kontrol pertama yang perlu dipertimbangkan. Jika ada kemungkinan untuk
menghentikan aktivitas, tidak ada tindakan pengendalian risiko lebih lanjut
akan diperlukan di masa depan karena bahaya tidak ada lagi.
Misalnya meninggalkan laboratorium yang melibatkan zat berbahaya.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.5
|
Substitution adalah tempat
penyimpanan item yang menimbulkan bahaya digantikan oleh item serupa yang dapat
digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sama, namun memiliki tingkat bahaya
yang lebih rendah.
Misalnya air murni bukan cat berbasis pelarut, menggunakan bahan
kimia konsentrasi yang lebih rendah, melukis dengan kuas bukan disemprot,
dsb.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.6
|
Isolation digunakan untuk
mengisolasi bahaya dari orang-orang yang dapat membahayakan.
Sebagai contoh lemari asap, suara bising, pagar di
sekitar operasi penggalian, operasi remote control.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.7
|
Engineering adalah mengubah
proses, peralatan atau alat-alat dalam sedemikian rupa sehingga risiko
berkurang.
Misalnya mesin
penjagaan, ventilasi dan sistem ekstraksi untuk meminimalkan debu, mekanisasi proses..
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.8
|
Menggunakan pedoman administrasi, prosedur, daftar nama, pelatihan dll, untuk
meminimalkan dampak bahaya pada seseorang.
Misalnya rotasi
kerja, prosedur operasi yang aman atau mengunci prosedur.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.9
|
Ini adalah cara
paling efektif untuk mengontrol risiko dan dapat mahal dalam jangka panjang. Pakaian dan Alat Pelindung Diri (APD)
tidak boleh dianggap kecuali semua opsi kontrol lainnya telah habis. Jika APD
harus dipertimbangkan itu harus dilaksanakan sebagai program, yang meliputi:
Jika APD diperlukan, manajer dapat merujuk ke LPG Sagama Plant OHS PPE Prosedur untuk
bimbingan.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.10
|
Hal ini penting untuk
menilai apakah kontrol diidentifikasi dapat memperkenalkan bahaya baru ke
tempat kerja. Jika demikian, Manajer perlu bertanya apakah kontrol
diidentifikasi tetap pilihan yang lebih disukai dan bagaimana setiap risiko
baru yang harus dikendalikan.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.11
|
Akhirnya, manajer perlu
memastikan bahwa setiap kontrol lebih lanjut tercantum dalam dokumen
penilaian risiko. Nama dari pekerja
yang akan menerapkan kontrol bersama-sama dengan frame waktu juga untuk
dicatat dalam bentuk penilaian risiko.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.1
|
Semua departemen harus
mengembangkan daftar tindakan korektif OHS sehingga manajer dapat memantau
proses pengendalian bahaya. Register ini harus mendaftar semua tindakan
korektif OHS diidentifikasi, apakah ini diidentifikasi dari penilaian risiko,
tempat kerja atau inspeksi insiden laporan. Pemantauan harus dilakukan secara
teratur, dan dapat dicapai melalui pertemuan manajemen atau departemen.
Langkah ini diperlukan
untuk memeriksa apakah kontrol yang telah dipilih dipastikan:
Setelah poin-poin di atas
dapat dipastikan, kemudian lakukan tindakan tambahan sehingga resiko dapat
ditoleransi.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.2
|
Ketika manajer memutuskan kerangka waktu bagi
pelaksanaan kontrol mereka harus mempertimbangkan baik berisiko tinggi dan
bahaya resiko yang lebih rendah ketika menetapkan prioritas.
Beberapa kontrol dapat
dengan mudah dilaksanakan atau membutuhkan biaya sedikit atau tidak ada - ini
harus dilaksanakan dengan cepat. Untuk OHS tindakan korektif tidak dapat
segera dilaksanakan karena mereka membutuhkan lebih banyak pekerjaan, sumber
daya atau dana, tindakan sementara jangka pendek harus diterapkan untuk mengelola
risiko sementara.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.4
|
Manajer harus
memastikan bahwa tindakan korektif yang diidentifikasi secara jelas ditulis
sehingga mereka dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain. Orang lain yang mengakses
register harus dapat menentukan apa tindakan kontrol, status tindakan, ketika
tindakan dijadwalkan akan dilaksanakan dan siapa yang bertanggung jawab.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.5
|
Setelah
tindakan korektif dilaksanakan ini harus ditandatangani, dan diverifikasi
sebagai lengkap dan dicatat dalam register.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.1
|
Langkah kelima
dari proses manajemen risiko OHS melibatkan meninjau dan meningkatkan sistem
pengendalian risiko OHS yang ada.
Sebuah evaluasi
dan review jadwal sistematis juga akan mengidentifikasi potensi bahaya baru
serta memeriksa bagaimana kontrol yang ada efektif.
Pemicu lain untuk
melakukan penilaian risiko OHS adalah jika departemen adalah:
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6.
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6.1
|
OHS penilaian risiko dan pengendalian bentuk LPG
Sagama Plant akan digunakan untuk merekam identifikasi bahaya OHS, penilaian risiko
dan identifikasi kontrol.
Jika seorang manajer berusaha untuk mengidentifikasi
dan menilai risiko bahaya tertentu di departemennya, maka dia bisa
menggunakan bentuk penilaian risiko yang didedikasikan khusus untuk bahaya
misalnya penilaian risiko penanganan manual, penilaian risiko tanaman.
Dokumen-dokumen ini dapat ditemukan dalam prosedur relevan OHS LPG Sagama Plant
.
Departemen yang dibutuhkan untuk mengembangkan dokumen
dan / atau sistem internal untuk merekam semua tindakan korektif yang
diidentifikasi dari proses penilaian risiko.
Manajer bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan
tindakan perbaikan dan rekaman proses ini.
|
Manager
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.3
Kapan HAZOP dilakukan ?
Studi HAZOP sebaiknya dilakukan sedini mungkin
di tahan perencanaan agar berpengaruh pada rancangan. Di sisi lain, untuk
melaksanakan HAZOP kita memerlukan rangan yang lengkap dan jelas. HAZOP
biasanya digunakan untuk pemeriksaan terakhir ketika rincian rancangan telah
selesai dikerjakan. kajian HAZOP kadang juga dilakukan pada fasilitas yang ada
untuk mengidentifikasi modifikasi yang harus dilaksanakan untuk mengurangi
resiko dan pengoperasian masalah.
Studi HAZOP juga dapat digunakan lebih luas,
termasuk:
·
Pada
tahap konsep awal ketika gambar desain tersedia.
·
Ketika
pipa dan instrumentasi diagram akhir (P & ID) tersedia.
·
Selama
konstruksi dan instalasi untuk memastikan bahwa rekomendasi telah dilaksanakan.
·
Selama
commissioning.
·
Selama
operasi untuk memastikan bahwa prosedur operasi ditinjau berkala dan diperbarui
sesuai kebutuhan.
Latar belakang HAZOP
·
Dasar-dasar
HAZOP diletakkan oleh ICI pada tahun 1963 dan didasarkan pada apa yang disebut
"pemeriksaan kritis" teknik
·
Panduan
pertama: "A Guide to Studi Hazard & Operability", oleh ICI dan Chemical Industries Ltd Asosiasi pada
tahun 1977.
·
Catatan
utama: Kletz, TA: "HAZOP dan Hazan - Mengidentifikasi dan Menilai Proses
Industri Bahaya ", Lembaga Chemical Engineers.
·
Lihat
pula: Kletz, TA: "HAZOP - masa lalu dan masa depan". Keandalan Teknik
dan Sistem Keselamatan, 55: 263-266, 1997.
1.4
Standar dan Pedoman
·
IEC
61882. "Hazard dan pengoperasian studi (studi HAZOP)Panduan Applikasi
". International Electrotechnical Comision, Jenewa.
·
Crawley,
F., M. Preston, dan B. Tyler: "HAZOP: Panduan praktek terbaik. Pedoman
praktek terbaik untuk proses dan industri kimia ". European Process Safety
Centre and
·
Institution
of Chemical Engineers, 2000
·
Kyriakdis,
saya .: "HAZOP - Panduan Komprehensif untuk HAZOP di CSIRO ", CSIRO
Mineral, Dewan Nasional Keselamatan Australia 2003
1.5 Jenis HAZOP
1.
Proses
HAZOP
Teknik HAZOP pada awalnya dikembangkan untuk
menilai tanaman dan sistem proses dan pabrik.
2. HAZOP Manusia
Sebuah "keluarga" HAZOP khusus.
Lebih terfokus pada kesalahan manusia daripada kegagalan teknis
3. Prosedur HAZOP
meninjau kembali urutan operasi dan cara kerja
yang biasanya dinyatakan sebagai opersai pembelajaran SAFOP-SAFe.
4. Software HAZOP
Identifikasi kemungkinan kesalahan dalam
pengembangan perangkat lunak.
1.6 Proses HAZOP
Proses HazOp didasarkan pada prinsip bahwa
pendekatan kelompok dalam analisis bahaya akan mengidentifikasi masala-masalah
yang lebih banyak dibandingkan ketika individu-individu bekerja secara terpisah
kemudian mengkombinasikan hasilnya. Tim HazOp dibentuk dari individu-individu
dengan latar belakang dan keahlian yang bervariasi. Keahlian ini digunkan
bersama selama pelaksanaan HazOp dan melalui usaha pengumpulan “brainstorming”
yang menstimulasi kreatifitas dan ide-ide baru, keseluruhan ulasan dari suatu
proses dibuat menurut pertimbangan.
Berikut istilah – istilah terminologi (key
words) yang dipakai untuk mempermudah pelaksanaan HazOP antara lain sebagai
berikut:
·
Deviation (Penyimpangan).
Adalah kata kunci kombinasi yang sedang diterapkan. (merupakan gabungan dari
guide words dan parameters).
·
Cause (Penyebab).
Adalah penyebab yang kemungkinan besar akan mengakibatkan terjadinya
penyimpangan.
·
Consequence (Akibat/konsekuensi).
Adalah suatu akibat dari suatu kejadian yang biasanya diekspresikan sebagai
kerugian dari suatu kejadian atau resiko. Dalam menentukan consequence
tidak boleh melakukan batasan kerena hal tersebut bias merugikan pelaksanaan
penelitian.
·
Safeguards (Usaha
Perlindungan). Adanya perlengkapan pencegahan yang mencegah penyebab atau usaha
perlindungan terhadap konsekuensi kerugian akan didokumentasikan pada kolom
ini. Safeguards juga memberikan informasi pada operator tentang pemyimpangan
yang terjadi dan juga untuk memperkecil akibat.
·
Action (Tindakan
yang Dilakukan). Apabila suatu penyebab dipercaya akan mengakibatkan
konsekuensi negatif, harus diputuskan tindakantindakan apa yang harus
dilakukan. Tindakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tindakan yang mengurangi
atau menghilangkan penyebab dan tindakan yang menghilangkan akibat
(konsekuensi). Sedangkan apa yang terlebih dahulu diputuskan, hal ini tidak
selalu memungkinkan, terutama ketika berhadapan dengan kerusakan peralatan.
Namun, pertamatama selalu diusahakan untuk menyingkirkan penyebabnya, dan hanya
dibagian mana perlu mengurangi konsekuensi.
·
Node
(Titik Studi). Merupakan pemisahan suatu unit proses menjadi beberapa
bagian agar studi dapat dilakukan lebih terorganisir. Titik studi bertujuan
untuk membantu dalam menguraikan dan mempelajari suatu bagian proses.
·
Severity. Merupakan
tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi.
·
Likelihood. Adalah
kemungkinan terjadinya konsekwensi dengan sistem pengaman yang ada.
·
Risk atau
resiko merupakan kombinasi kemungkinan likelihood danseverity.
·
Tujuan
desain. Tujuan desain diharapkan menggambarkan bagaimana proses dilakukan
pada node (titik studi). Digambarkan secara kualitatif sebagai
aktivitas ( misalnya: reaksi, sedimentasi dsb) dan atau dengan kuantitatif
dalam parameter proses seperti suhu, laju alir, tekanan, komposisi dan lain
sebagainya.
Bab 2
HAZOP team and meeting
2.1 HAZOP team leader
tugas:
·
Tentukan
ruang lingkup untuk analisis
·
Pilih
anggota team HAZOP
·
Perencanaan
dan persiapan kajian
·
Yang
akan memimpin dalam meeting HAZOP
Ø Melaksanakan diskusi dengan panduan-kata dan
parameter
Ø Menindaklanjuti kemajuan sesuai jadwal /
agenda
Ø Pastikan kelengkapan analisis
Pemimpin tim harus independen (yaitu, tidak memiliki
kepentingan atas proses dan atau kinerja operasi)
sekretaris HAZOP
tugas:
·
Menyiapkan
lembar kerja HAZOP
·
Mencatat
pembahasan dalam pertemuan HAZOP
·
menyiapkan
draf laporan
anggota tim HAZOP
anggota tim dapat di bagi berdasarkan:
·
Project
engineer
·
Commissioning
manager
·
Process
engineer
·
Instrument/electrical
engineer
·
Safety
engineer
Aadapun beberapa tim yang mungkin ditambahkan
adalah:
·
Operating
team leader
·
Maintenance
engineer
·
Suppliers
representative
·
Other
specialists as appropriate
2.2
Bagaimana menjadi peserta yang baik
·
Jadilah
aktif! Berkontribusi dalam semua hal
·
Langsung
pada titik masalah, hindari diskusi yang tak berujung
·
Kritis
dengan cara yang positif - tidak
negatif, tetapi konstruktif
·
Bertanggung
jawab. Dia yang tahu harus membiarkan orang lain tahu
2.3
HAZOP meeting
1. Perkenalan dan persentasi peserta
2. Analisis keseluruhan presentasi
3. Deskripsikan pendekatan HAZOP
4. menyajikan node pertama atau bagian logis dari
operasi
5. analisis terlebih dahulu node / bagian dengan
menggunakan panduan-kata dan parameter
6. lanjutkan analisis dan presentasi (tahap 4
& 5)
7. ringkasan sementara hasil presentasi
Harus fokus pada potensi bahaya serta masalah
operasional yang potensial.
Setiap sesi pertemuan HAZOP tidak boleh
melebihi dua jam.
2.4
mencatat hasil meeting
Hasil presentasi di catat selama pertemuan
menggunakan lembar kerja HAZOP, baik dengan menyalinnya kertas, atau dengan
menggunakan komputer yang terhubung ke proyektor (dianjurkan).
Lembar kerja HAZOP mungkin akan berbeda
tergantung pada ruang lingkup penelitian, umumnya entri berikut (kolom)
termasuk:
1. Ref. tak ada.
2. Panduan-kata
3. Deviasi
4. Kemungkinan penyebab
5. Konsekuensi
6. Perlindungan
7. Tindakan yang diperlukan (atau, rekomendasi)
8. Tindakan dialokasikan untuk (tindak lanjut
tanggung jawab)
Bab 3
Proses HAZOP
3.1 Syarat-syarat
Sebagai
dasar untuk studi HAZOP informasi berikut harus tersedia:
·
Diagram
alir proses
·
Perpipaan
dan instrumentasi diagram (P & ID)
·
tata
letakdiagram.
·
lembar
data Material keamanan.
·
Instruksi
pengoperasian sementara.
·
Panas
dan material saldo.
·
Lembar
data peralatan Start up dan prosedur darurat shut-down.
3.2
Prosedural HAZOP
1. Bagilah sistem menjadi beberapa bagian
(yaitu, reaktor, penyimpanan)
2. Pilih simpul studi (yaitu, garis, kapal,
pompa, instruksi operasi)
3. Jelaskan maksud desain
4. Pilih parameter proses
5. Terapkan panduan-kata
6. Tentukan penyebab
7. Mengevaluasi konsekuensi / masalah
8. Merekomendasikan tindakan: Apa? Kapan?
Siapa?
9. Catat informasi
10. Ulangi prosedur (dari langkah 2)
Prosedur kerja pada HAZOP dapat di
ilustrasikan seperti gambar dibawah
3.3 Mode Operasi HAZOP
1.
pengoperasian
normal
2.
Mengurangi
operasi yang berlebih
3.
Rutin
start-up
4.
Rutin
shutdown
5.
penutupan
Darurat
6.
Commissioning
7. modus operasi khusus
3.4
Proses Lembar Kerja HAZOP
Tim HazOp berfokus pada bagian-bagian spesifik
dari suatu proses yang disebut “Node”. Umumnya node diidentifikasi
dari P & ID suatu proses sebelum penelitian dimulai. Parameter proses
diidentifikasi misalnya “flow”dan sebuah kesengajaan dibuat
untuk node melalui pertimbangan. Selanjutnya serangkaian guideword digabungkan
dengan parameter flow untuk menciptakan suatu penyimpangan . sebagai
contoh guideword “NO” digabungkan dengan parameter “flow” dan
diperoleh penyimpangan berupa “no flow”. Tim kemudian fokus mendaftar semua
yang dipercaya menjadi penyebab dari penyipangan “no flow” dimulai dari sebab
yang dapat mengakibatkan kemungkinan terburuk yang dapat dipikirkan oleh tim
pada saat itu. Segera setelah penyebab tersebut dicatat, tim kemudian mencatat
konsekuensi, pedoman keselamatan dan anjuran anjuran yang dianggap perlu.
Proses yang sama terus diulang untuk penyimpangan selanjutnya dan seterusnya
sampai penyelesain suatu node, selanjutnya tim berpindah
kenode selanjutnya dan mengulang proses di atas.
Entri
lembar kerja
·
Node
Sebuah node adalah lokasi tertentu
dalam proses di mana (penyimpangan dari) maksud desain / proses dievaluasi.
Contoh mungkin: pemisah, penukar panas, pembersih, pompa, kompresor, dan
interkoneksi pipa dengan peralatan.
·
desain
Intent
Desain intent adalah gambaran tentang
bagaimana proses ini diharapkan untuk berperilaku di node; ini secara
kualitatif digambarkan sebagai suatu kegiatan (misalnya, pakan, reaksi,
sedimentasi) dan / atau kuantitatif dalam parameter proses, seperti temperatur,
laju alir, tekanan, komposisi, dll.
·
deviasi
Deviasi adalah cara di mana kondisi
proses dapat mengalir dari desain / proses.
·
parameter
Parameter yang relevan untuk kondisi dari
proses (misalnya tekanan, temperatur, komposisi).
·
Guideword
Sebuah kata singkat untuk membuat imajinasi
penyimpangan dari desain / proses. Set guide-word yang paling umum digunakan
adalah: tidak ada, lebih, kurang, serta, bagian dari, selain, dan sebaliknya.
Selain itu, guidewords seperti terlalu dini, terlalu terlambat, bukan,
digunakan; yang terakhir terutama untuk proses batch-seperti.
Para guidewords diterapkan, pada
gilirannya, untuk semua parameter, untuk mengidentifikasi penyimpangan yang tak
terduga dan belum kredibel dari maksud desain / proses.
·
Penyebab
Penyimpangan
Alasan mengapa penyimpangan bisa
terjadi. Beberapa penyebab dapat diidentifikasi untuk satu penyimpangan. Hal
ini sering direkomendasikan untuk memulai dengan penyebab yang dapat mengakibatkan
kemungkinan terburuk.
·
Konsekuensi
Hasil penyimpangan, dalam kasus yang
terjadi. Konsekuensi mungkin bahaya proses dan masalah pengoperasian, seperti
proses shut-down atau berkurangnya kualitas produk. Beberapa konsekuensi bisa
jadi hanya karena satu penyabab, dan terkadang, satu konsekuensi dapat memiliki
beberapa penyebab
·
Perlindungan
Fasilitas yang membantu untuk
mengurangi frekuensi terjadinya penyimpangan atau mengurangi konsekuensinya.
Pada dasarnya, ada 5 cara untuk perlindungan, yaitu:
1. Identifikasi deviasi (misalnya,
detektor dan alarm, dan deteksi operator manusia)
2. Mengimbangi penyimpangan (misalnya,
sistem kontrol otomatis yang mengurangi umpan ke kapal dalam kasus overfilling
itu. Ini biasanya merupakan bagian yang terintegrasi dari proses kontrol)
3. Mencegah penyimpangan dari terjadi
(misalnya, sebuah blancket gas inert dalam penyimpanan zat yang mudah terbakar)
4. Mencegah eskalasi lebih lanjut dari
deviasi (misalnya dengan (total) perjalanan dari aktivitas. Fasilitas ini
sering saling bertautan dengan beberapa unit dalam proses, sering dikontrol
oleh komputer)
5. Meringankan proses dari deviasi
berbahaya (misalnya, katup pengaman tekanan (PSV) dan melampiaskan sistem)
3.5
Parameter Proses
Penerapan parameter akan bergantung pada jenis
proses yang tengah dipertimbangkan, jenis peralatan yang digunakan dan tujuan
dari proses tersebut. Perangkat lunak untuk HazOp-PC memasukkan dua daftar menu
yang menyajikan daftar baik parameter khusus maupun parameter umum. Parameter
khusus yang paling lazim biasanya mempertimbangkan flow, temperature,
pressure, dan terkadang juga level. Hampir di semua instansi
parameter-parameter ini akan dievaluasi untuk setiap node.
Parameter proses secara umum dapat
diklasifikasikan ke dalam kelompok berikut:
·
Parameter
fisik yang berkaitan dengan masukan properti menengah
·
Parameter
fisik yang berkaitan dengan kondisi media masukan
·
Parameter
fisik yang berkaitan dengan dinamika sistem
·
Parameter
nyata non-fisik yang berkaitan dengan tipe batch proses
·
Parameter
yang terkait dengan operasi sistem parameter ini tidak selalu digunakan bersama
dengan panduan-kata:
Ø
instrumentasi
Ø
bantuan
Ø
Start-up
/ shutdown
Ø
maintenance
Ø
Keamanan
/ kontingensi
Ø Pengambilan Sampel
Contoh contoh dari parameter proses
Arus
Komposisi pH
Tekanan Penambahan Urutan
Suhu
Pemisahan Sinyal
Mencampur Waktu
Mulai / stop
Pengadukan
Tahap Mengoperasikan
Mentransfer
Kecepatan Menjaga
tingkat
Ukuran partikel Layanan
Viskositas
Ukur Komunikasi
reaksi
Kontrol
Bab 4
Prosedur HAZOP
4.1 Apa yang Dimaksud Prosedur pada
HAZOP
Sebuah HAZOP Prosedur merupakan pemeriksaan
prosedur operasi yang ada atau yang direncanakan (pekerjaan) untuk
mengidentifikasi bahaya dan menyebabkan untuk masalah operasional, masalah
kualitas, dan penundaan. Yang dibutuhkan dalam melakukan studi HAZOP antara
lain informasi detail dalam proses. Informasi-informasi ini termasuk Process
Flow Diagrams (PFDs), Process and Instrumentation Diagrams (P&IDs),
spesifikasi peralatan, konstruksi material, serta keseimbangan massa dan
energi.
·
Dapat
diterapkan untuk semua urutan operasi
·
Fokus
pada kesalahan manusia dan kegagalan sistem teknis
·
Paling
cocok untuk penilaian rinci, tetapi juga dapat digunakan untuk penilaian
sementara
·
Pendekatan
fleksibel berdasarkan dengan penggunaan panduan-kata
Prosedur
·
Rincian
operasi (kerja) prosedur untuk langkah-langkah yang sesuai.
·
Tentukan
tujuan setiap langkah.
·
Membangun
batas kondisi.
lain
halnya denganProses konvensional HAZOP,
·
Terapkan
panduan-kata untuk niat dan batas kondisi untuk setiap langkah.
Prosedur HAZOP menggunakan tahap-tahap untuk
menyelesaikan analisis, sebagai berikut :
1. Mulai
dengan flowsheet yang detail. Pecah flowsheet ke dalam
beberapa jumlah unit proses, jadi area reaktor mungkin bias satu unit, dan
tangki penyimpanan adalah yang lainnya. Pilih unit mana yang akan dilakukan
studi.
2. Pilih
studi node (vessel, line, operating instruction).
3. Jelaskan
desain dari studi node-nya. Sebagai contoh, vessel V-1 didesain untuk
menyimpan ketersediaan benzene dan menyediakannya untuk reaktor.
4. Ambil
parameter proses : flow, level, temperature, pressure, concentration, pH,
viscosity, keadaan (padat, cair, gas), agitasi, volume, reaksi, sampel,
komponen, start, stop, stability, power, inert.
5. Terapkan guideword ke
parameter proses untuk menyarankan penyimpangan yang memungkinkan. Daftar dari guidewordtersedia
di tabel 2.1. beberapa guideword dari kombinasi parameter proses
tidak berarti, seperti tertera pada tabel 2.2. dan 2.3 untuk lines dan vessel
proses.
6. Jika
penyimpangan dapat dipakai, tentukan kemungkinan penyebab-penyebab dan catat
sistem pengaman yang ada.
7. Jika
penyimpangan dapat dipakai, tentukan kemungkinan penyebab-penyebab dan catat
sistem pengaman yang ada.
8. Berikan
saran (apa? oleh siapa? kapan?).
9. Catat
semua informasi.
10. Ulangi tahap 5 ke
tahap 9 sampai semua guideword yang digunakan diaplikasikan pada
parameter yang dipilih.
11. Ulangi tahap 4 ke
tahap 10 sampai semua parameter proses dipertimbangkan pada studi node yang
diberikan.
12. Ulangi
tahap 2 ke tahap 11 sampai studi node dipertimbangkan pada bagian yang
diberikan dan lanjutkan pada bagian lain di flowsheet.
4.2 Panduan
Kata
Proses HazOp akan menghasilkan/menciptakan
penyimpangan-penyimpangan dari desain proses yang sesungguhnya dengan
mengkombinasikan antara guideword (no, more, less, dll) dengan parameter proses
sehingga menghasilkan kemungkinan penyimpangan dari desain yang sesungguhnya.
Sebagai contoh ketika guideword “no” dipasangkan dengan parameter “flow” maka
penyimpangan yang dihasilkan adalah “no flow”. Tim kemudian harus
mendaftar segala penyebab-penyebab yang dipercaya dapat mengakibatkan kondisi
ketidakadaan aliran untuk sebuah node. Perlu diingat bahwa tidak semua
kombinasi guideword-parameter akan menghasilkan suatu arti.
Guide word adalah suatu kata yang memberikan
gambaran tentang penyimpangan dari tujuan proses atau desain, Contoh daftar
guideword :
Guide-word
|
Arti
|
Contoh
|
No (Not, None)
|
Tidak ada tujuan perancangan yamg tercapai
|
Tidak ada aliran ketika produksi
|
More (More of, Higher)
|
Peningkatan kuantitatif pada parameter
|
Suhu lebih tinggi dibanding perancangan
|
Less (Less of, Lower)
|
Penurunan kuantitatif pada parameter
|
Tekanan lebih rendah dari kondisi normal
|
As Well As (More Than)
|
Tambahan aktivitas/kegiatan terjadi
|
Katup lain menutup pada saat yang sama
(kesalahan logika/kesalahan manusia)
|
Part of
|
Hanya beberapa tujuan perancangan yang
tercapai
|
Hanya sebagian dari system yang berhenti
|
Reverse
|
Lawan dari tujuan perancangan terjadi
|
Aliran balik terjadi ketika system dimatikan
|
Other Than (Other)
|
Penggantian lengkap-Kegiatan lain terjadi
|
Adanya cairan dalam perpipaan gas
|
Panduan-kata
alternatif
Guide-Word
|
Arti
|
Early / Late
(Lebih
awal/terlambat)
|
Penentuan waktu yang berbeda dengan tujuan
|
Before / After
(Sebelum/sesudah)
|
Langkah-langkah / bagian dari itu mempengaruhi
rangkaian / urutan
|
Faster/Lower
(Lebih cepat atau lebih lambat)
|
Langkah-langkah / tahapan-tahapan selesai atau
tidak selesai pada waktu yang tepat
|
Where
else
(Tempat lainnya)
|
Dapat diaplikasikan untuk aliran, perpindahan,
sumber dan tujuan
|
Adapun beberapa contoh pengabungan antara
guideword dengan parameter:
NO
FLOW (Tidak mengalir)
Kesalahan jalur
Sumbatan
Pelat yang tidak benar
Pemasangan katup balik yang tidak sesuai
Ledakan pipa
Kebocoran yang besar
Kerusakan peralatan
Perbedaan tekanan yang tidak sesuai
MORE
FLOW (Kelebihan aliran)
Peningkatan kapasitas pompa
Peningkatan tekanan penghisapan
Pengikisan “delivery head”
Densitas fluida yang lebih tinggi
Kebocoran pipa penukar panas
Sambungan dari system yang saling menyilang
Kesalahan pengendalian
MORE
TEMPERATURE (Kelebihan temperature)
Kondisi jenuh
Kerusakan pipa penukar panas
Terjadi kebakaran
Kegagalan sistem air pendingin
Kerusakan pengendali
Kebakaran internal
Parameter /
Guide Word
|
More
|
Less
|
None
|
Reverse
|
As well as
|
Part of
|
Other than
|
Flow
|
high flow
|
low flow
|
no flow
|
reverse flow
|
deviating
concentration
|
contamination
|
deviating
material
|
Pressure
|
high pressure
|
low pressure
|
vacuum
|
delta-p
|
explosion
|
||
Temperature
|
high temperature
|
low temperature
|
|||||
Level
|
high level
|
low level
|
no level
|
different level
|
|||
Time
|
too long / too
late
|
too short / too
soon
|
sequence step
skipped
|
backwards
|
missing actions
|
extra actions
|
wrong time
|
Agitation
|
fast mixing
|
slow mixing
|
no mixing
|
||||
Reaction
|
fast reaction /
runaway
|
slow reaction
|
no reaction
|
unwanted
reaction
|
|||
Start-up /
Shut-down
|
too fast
|
too slow
|
actions missed
|
wrong recipe
|
|||
Draining /
Venting
|
too long
|
too short
|
none
|
deviating pressure
|
wrong timing
|
||
Inertising
|
high pressure
|
low pressure
|
none
|
contamination
|
wrong material
|
||
Utility failure
(instrument air, power)
|
failure
|
||||||
DCS failure
|
failure
|
||||||
Maintenance
|
none
|
||||||
Vibrations
|
too low
|
too high
|
none
|
wrong frequency
|
Bab 5
Laporan & Review
5.1 Isi Laporan
ringkasan
·
Perkenalan
·
Definisi
Sistem dan delimitasi
·
Dokumen
(yang analisis didasarkan)
·
Metodologi
·
Anggota
Tim
·
hasil
HAZOP
- Prinsip Pelaporan
- Klasifikasi rekaman
- Hasil utama
Lampiran
1: HAZOP kerja-lembar
Lampiran
2: P & ID (ditandai)
5.2 Review Meeting
Review Meeting harus diatur untuk memantau
penyelesaian tindakan yang disepakati yang telah direkam sebelumnya. Review
meeting harus melibatkan seluruh tim HAZOP. Kegiatan yang harus dicatat dan
diklasifikasikan adalah:
·
Aksi
yang sudah selesai.
·
Aksi
yang sedang berlangsung.
·
Aksi
tidak lengkap, menunggu informasi lebih lanjut.
Bab 6
Kesimpulan
6.1 Hasil HAZOP
Menurut Safety Enginer Career workshop (2003),
Phytagoras GlobalDevelopment, seluruh rekomendasi yang dibuat oleh tim yang
terlibat dalam Hazop umumnya menghasilkan sejumlah perbahan disain yang
signifikan.
·
Peningkatan
sistem atau operasi.
- Mengurangi risiko dan contingency yang lebih
baik
- Operasi yang lebih efisien
·
Perbaikan
prosedur.
- Urutan logis
- Kelengkapan
·
Kesadaran
umum di antara pihak-pihak yang terlibat.
·
Team
building.
6.2 Karakteristik
·
Sistematis,
penilaiannya sangat terstruktur dengan mengandalkan pada penggunaan kata
bantu (guide words) dan unsur parameter sebagai pendekatan
utamanya serta gagasan tim (brainstroming) untuk proses peninjauan secara komperhensif.
·
Dilakukan
oleh suatu kelompok yang terdiri dari multi disiplin keahlian
dan pengalaman.
·
Dapat
diterapkan pada berbagai macam sistem atau prosedur.
·
Kebanyakan
digunakan sebagai sistem pemeringkatan teknik penilaian resiko (risk assesment).
·
Utamanya
menghasilkan kesimpulan laporan yang bersifat kualitatif meskipun demikian
beberapa dasar kuantitatif juga sangat dimungkinkan.
6.3
Tujuan
·
Untuk
meninjau suatu proses atau operasi pada suatu sistem secara sistematis dan
untuk menentukan apakah proses penyimpangan dapat mendorong kearah kejadian
atau kecelakaan yang tidak diinginkan.
·
Untuk
mengenali berbagai macam masalah kemampuan operasional (operability) pada
setiap proses akibat adanya penyimpangan-penyimpanganterhadap tujuan
perancangan (design intent), baik di pabrik yang sudah beraktivitas maupun
pabrik yang baru/akan dioperasikan.
·
Untuk
pemeriksaan akhir ketika perencanaan yang mendetail telah terselesaikan.
·
Untuk
mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan guna mengurangi masalah resiko
dan pengoperasian pada suatu fasilitas.
·
Untuk
memastikan bahwa alat/sistem pengaman yang sudah diterapkan telahsesuai dan
cukup untuk membantu mencegah terjadinya kecelakaan serta mengurangi
kemungkinan terjadinya Shutdown yang tidak terjadwal.
6.4 Manfaat
·
Dapat
mengetahui secara pasti profil tingkat risiko yang ada dalam
fasilitas proyek.
·
Dapat
digunakan untuk menentukan skala prioritas permasalahan keselamatan yang ada
dalam operasi proyek sebagai masukan untuk menetapkan program kerja.
·
Identifikasi
Operability dimaksudkan agar proses dapat berjalan normal sehingga
mengurangi/menghilangkan kemungkinan terjadinya kecelakaan sertadapat
meningkatkan plant performance (product quality, production rate).
·
Untuk
penghematan biaya (khususnya pada proses/plant yang baru dibangun), sehingga
perubahan/improvisasi aliran proses yang dilakukan pada masa yang akan datang
dapat lebih efisien.
·
Dapat
digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi semua pihak yang terkait dengan
operasi Proyek.
6.5 Keuntungan
·
Pemeriksaan
sistematis, Teknik analisis bahaya disusun secara sistematis, komperhensif dan
fleksibel baik sebelum suatu sistem berproduksi, bisa juga mengidentifikasi
modifikasi pada peralatan yang sudah ada untuk mengurangi masalah resiko dan
pengoperasian.
·
Hazop
dapat mengidentifikasi dengan tepat apa saja penyimpangan- penyimpangan
kritis yang terjadi dan penyebabnya.
·
Tidak
hanya fokus pada Safety tapi juga mengidentifikasi hazard (mencegah kecelakaan)
dan operability (berjalan lancarnya suatu proses sehingga meningkatkan plant
performance).
·
Studi
multidisiplin.
·
Cocok
dilakukan secara berkelompok yang melibatkan ahli-ahli dari multidisiplin ilmu
dan dipimpin oleh spesialis keselamatan kerja yang berpengalaman atau
konsultan khusus.
·
Penggunaan
kata kunci (guide word) sangat efektif untuk menjaga para partisipan yang
melakukan Hazop agar tidak ada point yang terlupakan.
·
Memanfaatkan
pengalaman operasional.
·
Meliputi
keselamatan serta aspek operasional.
·
Solusi
untuk masalah yang teridentifikasi dapat diindikasikan.
·
Mempertimbangkan
prosedur operasional.
·
Mengurangi
kesalahan manusia.
·
Penelitian
yang dipimpin oleh orang yang tidak mempunyai kepentingan tersendiri.
·
Hasil
direkam (dokumentasi)
6.6 Faktor keberhasilan
·
Akurasi
gambar dan data yang digunakan sebagai dasar untuk penelitian.
·
Pengalaman
dan keterampilan kerjasama tim HAZOP.
·
Keterampilan
teknis dan wawasan dari tim.
·
Kemampuan
tim untuk menggunakan pendekatan HAZOP sebagai bantuan untuk mengidentifikasi
penyimpangan, penyebab, dan konsekuensi.
·
Kemampuan
tim untuk mempertahankan rasa proporsi, terutama ketika menilai keparahan
konsekuensi potensial.
6.7
Kekurangan
·
memakan
waktu dan melelahkan
·
Berfokus
terlalu banyak pada solusi
·
Hazop
tidak cukup efektif jika berurusan dengan multiple failure.
·
Anggota
tim diperbolehkan untuk mengalihkan kasus dalam diskusi tak berujung
·
Beberapa
anggota tim mendominasi diskusi
·
Cenderung
memperkirakan kerusakan, tingkat keparahan dari materialkonstruksi tidak
dimunculkan.
·
"Ini
adalah desain / prosedur"
-
Mempertahankan
desain / prosedur
-
HAZOP
bukan pemeriksaan
·
"Tak
masalah"
·
"Waktu
Terbuang"
·
Metode
ini tidak akan mampu memberikan penyelesaian perancangan yang memadai
untuk pokok-pokok permasalahan yang berkaitan dengan human factor karena
hanya berorientasi pada perangkat keras dan prosesnya.
·
Hazop
tidak mengidentifikasi semua penyebab penyimpangan dan karenaitu
mengabaikan banyak skenario.
- Juniani, Anda Iviana, dkk. Implementasi Metode HazOp Dalam Proses Identifikasi Bahaya Dan Analisa Resiko Pada Feedwater System Di Unit Pembangkitan Paiton, PT.PJB. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
- Rausand, Marvin. 2005. HAZOOP (Hazard And Operability Study). Norwegian University of Science and Technology. Norwegia
- The HAZOP (Hazard And Operability) Method
- http//www.scribd.com/doc3480352Journal-of-HAZOP
- http://mtsujarwadi.blogspot.com/2011/12/hazard-and-operability-study-hazops.html
Bisa juga di Download di sini